Dalam journal of
personality assessment, oleh Gregory J. Meyer dan John E. Kurtz, pada
dasarnya terdapat dua macam jenis tes dalam psikologi. Kedua tes
tersebut yaitu tes mengungkap aspek kognitif dan aspek kepribadian. Tes kepribadian itu sendiri dibagi menjadi dua bagian, tes objektif dan proyektif.
Dalam tes-tes kepribadian dengan pendekatan proyektif, individu
memberikan respon pada stimulus yang tidak terstruktur dan ambigu,
dimana hal ini berbeda dengan tes objektif yang memuat beberapa
pertanyaan berstruktur. Sehingga diharapkan dengan menggunakan tes
proyektif, individu secara tidak sadar akan mengungkap dan menggambarkan
struktur dan dinamika kepribadiannya.
Teknik proyektif yang banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh
ahli psikologi lainnya yaitu tes Rorschach, Thematic Apperception Test
(TAT), Children’s Apperception Test (CAT), tes Draw-A-Person (DAP), tes
Make-A-Picture Story (MAPS), Michigan Picture Story Test, dan Sentence
Completion Test. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tes-tes
tersebut:
1) Thematic Apperception Test (TAT)
TAT adalah yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena
menggunakan rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan
subjek yang harus menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera.
Subjek diminta untuk mengatakan sebagai sebuah cerita yang dramatis.
2) Children’s Apperception Test (CAT)
Bentuk lain dari TAT adalah CAT (Children’s Apperception Test), yang digunakan untuk anak
anak. CAT menampilkan sepuluh gambar binatang dalam konteks sosial
manusia seperti memainkan game atau tidur di tempat tidur. Pada saat
ini, versi ini dikenal sebagai CAT atau CAT-A (gambar binatang).
3) Michigan Picture Story Test (MPST)
Tes ini hampir sama dengan kedua tes diatas dan terdiri dari material
yang menggambarkan anak-anak dalam hubungannya dengan orang tua, polisi,
dan figur otoriter lainnya, juga teman-teman. Tes ini sangat bermanfaat
dalam melihat struktur dari sikap anak-anak terhadap orang dewasa dan
teman-teman sekaligus mengevaluasi masalah yang mungkin timbul.
4) Make-A-Picture Story (MAPS)
Tes ini juga hampir sama dengan MPST dalam interpretasi dan tujuan yang
dimiliki. Perbedaannya, individu boleh memilih karakter yang ada untuk
membuat sebuah cerita berdasarkan situasi yang ada.
5) Figure Drawing
Mungkin sebagian dari kita pernah melakukan tes ini. Dalam tes ini,
kemampuan menggambar bukanlah faktor utama. Salah satu bentuk tesnya
adalah Draw-A-Person (DAP), dimana individu diminta untuk menggambar
seorang lelaki dan perempuan menggunakan pensil dan kertas.
6) Incomplete Sentence Test
Dalam metode proyektif ini, terdiri dari sejumlah kalimat tidak lengkap
yang disajikan untuk dilengkapi. Biasanya bukan merupakan tes standar
dan tidak diperlakukan secara kuantitatif. Penting sebagai bahan
pertimbangan dalam situasi klinis
yang memiliki asumsi bahwa respon individu terhadap stimulus yang
ambigu merupakan proyeksi dari hal-hal yang ada dalam ketidaksadaran.
Respon yang diberikan subjek dapat memberikan gambaran area konflik,
termasuk juga kelebihan dan kekurangan dari kepribadian subjek.
7) Competency Screening Test
Diberikan kepada individu yang menjadi terdakwa untuk mempelajari
interscorer kehandalan dan validitas prediktif tentang status mental
atau inteligensi individu terkait dengan kasus individu yang sedang
terjadi. Tes juga secara signifikan membedakan antara individu yang
dikategorikan oleh praktisi sebagai tidak berkompetensi secara mental
dan yang dikategorikan sebagai kompeten dalam sidng kasus yang dijalani.
8) Rorschach Test
The Rorschach test juga dikenal sebagai tes inkblot Rorschach atau
sekadar tes Inkblot adalah sebuah tes psikologi di mana subjek
mempersepsi sebuah bentuk gambar tinta yang dicatat dan kemudian
dianalisis dengan menggunakan interpretasi psikologis. Beberapa psikolog
menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang baik
karakteristik maupun fungsi emosional. Telah digunakan untuk mendeteksi
gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama dalam kasus-kasus di
mana pasien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara
terbuka. Tes ini mengambil namadari penciptanya yaitu psikolog dari
Swiss, Hermann Rorschach.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar