Selasa, 08 Mei 2012

Artikel Psikologi Faal

Psikologi Faal, berasal dari Psikologi dan Ilmu Faal. Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari perilaku manusia (Bigot, dkk, 1950), sedangkan Ilmu Faal adalah Ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan kerja alat-alat dalam tubuh.]adi Psikologi Faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan fungsi dan kerja alat-alat dalam tuhuh. Dalam mempelajari perilaku manusia kita mengenal adanya 3 fungsi utama yang mempengaruhi perilaku individu, yaitu: 1) fungsi kognisi (pikiran), 2) jungsi afeksi (emosi) 3) fungsi konasi (kemauan l kehendak). Dalam Psikologi Faal, titik berat perhatian kita adalah meninjau kondisi faali atau kondisi biologis yang mempengaruhi fungsi-fungsi perilaku tersebut.
Sebelum kita dapat memahami fungsi dan kerja alat-alat tubuh yang mempengaruhi perilaku seseorang, lebih dahulu kita perlu mengenal anatomi alat-alat tubuh. Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari susunan atau struktur alat-alat tubuh. Oleh karena itu dalam Psikologi Faal, selain kita belajar fungsi dan kerja alat-alat tubuh yang mempengaruhi perilaku, kitajuga akan mengenal anatomi dari alat-alat tubuh.
Jadi dalam Psikologi Faal akan dipelajari:
1. Alat-alat yang bekerja pada waktu fungsi kognitif, afektif, dan konasi berlangsung
2. Proses-proses yang berlangsung pada alat-alat tubuh tersebut
Menurut fungsinya, alat-alat tubuh dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
1. Alat-alat untuk Pertukaran Zat
2. Alat-alat untuk Reproduksi
3. Alat-alat untuk Gerak
4. Alat-alat untuk Koordinasi
Meskipun dibagi atas kelompok-kelompok seperti tersebut diatas, namun fungsi dari kelompok-kelompok tersebut berkaitandengan erat. Contohkonkritnyadapat kita simak dari uraian berikut ini; Organisme perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan atau bereaksi terhadap perubahandi dalam lingkungan untuk mempertahankan hidup (antara lain digunakan alat-alat untuk reproduksi dan alat-alat gerak). Untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam mempertahankan hidup ia memerlukan alat-alat koordinasi, tanpa alat-alat koordinasi tidak dapat terjadi koordinasi antara alat-alat tubuh dan tidak dapat terjadi penyesuaian dengan lingkungan atau reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan, sedangkanalat-alat koordinasi memerlukan alat-alat pertukaran zat agar dapat berfungsi.
Yang termasuk dalam alat-alat koordinasi adalah:
1. Alat-alat Indera
2. Susunan Saraf Pusat
3. Susunan Saraf Perifer
4. Alat-alat Endokrin
Alat-alat tersebut bekerja pada saat dilakukan fungsi kognitif, afektif, maupun konasi. Oleh karena itu dalam Psikologi Faal ini titik beratkita pada alat-alat koordinasi, karena tanpa alat-alat koordinasi tidak dapat terjadi koordinasi antara, alat-alat tubuh dan tidak dapat terjadi penyesuaian dengan lingkungan atau reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan.

B. PENDEKATANBIOPSIKOLOGI
Biopsikologi adalah cabang dari Ilmu Saraf yang berkaitan dengan segi biologis dari perilaku. Beberapa ahli menyebutnya dengan “psikobiologi” atau “perilaku biologis” atau “Behavioral Neuroscience” karena menitik beratkan pada pendekatan biologi dalam memahami psikologi. Jadi Psikologi Faal dalam perkembangan baru juga disebut dengan biopsikologi.
Sejak Psikologi lahir, pendekatan secarsa biopsikologi secara implisit sudah diungkapkan, namun secara eksplisit baru muncul pada karya D.O Hebb (1949), “Organization of Behavior”. Dalam karyanya tersebut, Hebb mengemukakan teori yangkomprehensif tentang fenomena psikologi yang berkaitan dengan persepsi, emosi, pikiran dan memori yang mungkin dikontrol melalui aktivitas otak. Teori tersebut merupakan salah satu dasar yang penting dalam menguraikan dan mengkonkritkan pembahasan tentang perilaku manusia yang kompleks dan kasat mata.
Meskipun biopsikologi tergolong ilmu yang masih muda, namun ia memiliki perkembangan yang cepat dan memiliki kaitan yang erat dengan disiplin ilmu yang lain, diantaranya:
1. Biological Psychiatry, membahas tentang biologi yamg berkaitan dengan penyimpangan psikiatris dan perlakuan (treatment) terhadap penyimpangan tersebut melalui manipulasi otak.
2. Developmental Neurobiology, membahas tentang perubahan sistem saraf sejalan dengan kemasakan dan usia; neurobiology biasa juga disebut dengan neuroscience.
3. Neuroanatomy, mempelajari tentang struktur atau anatomi sistem saraf.
4. Neurochemistry, mempelajari proses-proses kimiawi yang muncul akibat aktivitas saraf, terutama proses yang mendasari transmisi sinyal melalui sel-sel saraf.
5. Neuroendocrinology, mempelajari interaksi antara sistem saraf dengan kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon-hormon yang diproduksinya.
6. Neuroethology, mempelajari kaitan antara sistem saraf dan perilaku yang muncul dalam lingkungan alami hewan dan dalam lingkungan laboratorium yang dikontrol ketat. 7. Neuropathology, mempelajari penyimpangan sistem saraf.
8. Neuropharmacology, mempelajari efek obat-obatan pada sistem saraf, terutama yang mempengaruhi transmisi sel saraf.
9. Neurophysiology, mempelajari respon sistem saraf, terutama yang terlibat dalam transmisi sinyal elektronik melalui sel-sel saraf dan antara sel-sel saraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar